Aku, secangkir kopi, dan perempuan itu
Nafas itu terlihat berat
Menahan amarah dan luka
Tangannya menggenggam erat tanganku
Meninggalkan kelu di hatiku
Air matanya menetes
Dia tak setegar dulu
Diraihnya secangkir kopi
Matanya kembali kosong
Seberkas kekecewaan di matanya
Akan janji yang tlah teringkari
Tentang kisah tersembunyi
Merongrong batinnya
R.I.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar